Diberdayakan oleh Blogger.

Jomblo Anti Maksiat

Acenkkurnia-Ada suatu fenomena yang menarik ketika eksistensi harga diri seorang jomblo direndahkan,dicampahkan bahkan di caci maki oleh segerombolan kaum. Ane sih sering nyebut mereka dengan sebutan kaum aktivis kemaksiatan lebih tepatnya aktivis pacaran. Begitu ironisnya, kebanyakan komplotan-komplotan aktivis pacaran ini notabenya adalah remaja-remaja islam yang seharusnya tahu jikalau agama islam tidak pernah mengenal ikatan najis semisal pacaran ini. Tapi, mereka masih menjalankannya dan seakan-akan menganggap bahwa pacaran itu adalah bagian dari ibadah, Nauzubilah minzalik. sepertinya iblis telah sukses masuk kedalam relung palung pikiran mereka sehingga mereka berani untuk memunafikkan kebenaran serta mengkhianati firman Tuhannya sendiri.

Ane hanya bisa tersenyum misterius nan manis ketika ngee-denger para aktivis pacaran berkoar-koar dengan suaranya yang lembut hingga telinga ini tak kuasa untuk mendengarnya. sering juga gue ngee-baca mention-mentionan ataupun komen-komenan   para aktivis pacaran ini di jejaring sosial seperti twitter dan facebook.
Mereka berlaga sok mesra seperti melontarkan kata “bebeb”,”sayang” ataupun panggilan ‘najis’ mereka satu sama lain  seperti “papi-mami”,”abi-umi” bahkan “ayah-bunda”, seakan mengisyaratkan bahwa mereka sedang melaksanakan ritual ‘making love’ di dunia maya.
Banyak juga  gue temui para aktivis pacaran yang berpikir jikalau kaum jomblo itu adalah segerombolan kaum yang tidak laku karena tidak punya pacar. Mereka  juga berpikiran jomblo itu tidak pernah bahagia, jomblo itu selalu gelisah,galau serta merana. jomblo itu selalu resah,gunda lagi hampa. Jomblo itu hina,dina sekaligus nestapa. Bahkan mereka ngee-judge kalau jomblo itu tidak lebih dari butiran debu yang hilang ditelan bumi. Bayangkan? Betapa mirisnya seorang jomblo bila dipandang  dari sudut pandang mereka. Ane sebagai jomblo religius,islamis serta mulia tapi jelek  hehehe…
 merasa tersinggung oleh pernyataan-pernyataan mereka yang selalu menyudutkan jomblo. gue merasa harga diri gue di injak-injak bagaikan seekor semut yang diinjak seekor gajah. Maka dari itu, gue nulis tulisan ini untuk membela jomblo-jomblo yang terhormat yang insya Allah dimuliakan oleh ALLAH SWT. Aamiin… melalui tulisan ini gue akan sudutkan kaum aktivis pacaran, gue bakalan balik ngee-judge jikalau pacaran itu salah besar bahkan pacaran itu bagian dari kemaksiatan. Ane akan ungkapkan kebenaran atas pembenaran ini. Sudah cukup lama cinta yang suci nan fitrah mereka selewengkan dengan maksiatnya berpacaran. Sudah cukup lama kaum jomblo di jajah oleh kaum kemaksiataan ini, saatnya kita bangkit, hancurkan mereka !!!!!  saatnya kita terapkan reformasi ke-jomblo-an di Republik ini. hehehe….


Jomblo Anti Maksiat
Aktivis jomblo

Sebagai jomblo yang berwawasan intelek, Ane pun mempunyai beberapa pandangan tersendiri tentang seorang jomblo.
Menjadi jomblo itu adalah sesuatu hal yang bersifat prinsip, prinsip yang tentunya lahir dari dalam diri seseorang karena dia tahu mana yang benar dan mana yang salah, mana yang seharusnya boleh dilakukan mana yang seharusnya tidak pantas untuk dijalankan. Jomblo itu bukan tidak laku seperti yang dikatakan para aktivitis pacaran. Logika yang konyol tapi bermakna untuk membantah pendapat mereka adalah yaaah…
jomblo tidak akan pernah laku, karena jomblo tidak untuk dijual. Harga diri seorang jomblo tidak serendah barang obralan yang bisa di jual kemana-mana dengan harga berapa pun. Sekali lagi gue tegaskan jomblo bukan tidak laku, Seorang jomblo hanya berada pada posisi statis  dalam menunggu pasangan hidup yang tentunya harus menempuh jalan yang halal bukan haram nan maksiat semisal pacaran.
Jomblo memang diam, tapi diamnya bermakna dan bermanfaat mereka terus berusaha untuk memperbaiki diri dan berdoa agar di berikan jodoh terbaik oleh Tuhan. Karena mereka percaya bahwa laki-laki yang baik untuk wanita yang baik dan sebaliknya.
Dan ingatlah bahwa seorang jomblo terhormat nan mulia selalu yakin jikalau pasangan sejati,cinta sejati tidak akan datang dari jalan kemaksiatan semisal pacaran. Jomblo itu adalah setapak jalan kebenaran karena jomblo pada dasarnya taat agama, agama islam tentunya.
Dalam Alquran surat Al-isra ayat 32 pun sudah ALLAH SWT firmankan, terjemahanya seperti ini “ Dan  janganlah kamu mendekati zina, zina itu sangat keji dan sejahat-jahat jalan (terkutuk)”.
 Melalui ayat ini ALLAH SWT dengan tegas melarang hamba-hambanya untuk mendekati zina. Jikalau kita hubungkan ayat ini dengan pacaran, jelas pacaran itu salah bahkan haram untuk dijalankan karena pacaran adalah sebuah jalan kemaksiatan yang bertujuan untuk mendekati zina sedangkan Jikalau kita hubungkan ayat ini dengan seorang jomblo, jomblo itu takut akan azab ALLAH SWT Makanya jomblo lebih memilih sendiri agar terhindar dari zina dalam rangka taat kepada Agama. Jomblo juga mulia kerena seorang jomblo tahu diri dan sadar diri jikalau rasa cinta yang belum pantas dilisankan bahwasanya najis untuk di ungkapkan.
Jomblo itu paham jikalau ALLAH SWT karuniakan rasa cinta di dalam hatinya sebagai ‘modal’ atau tanda bahwa mereka mampu untuk menikah serta mengarungi bahtera asa rumah tangga bukan untuk pacaran, makanya dia menjomblo sambil menunggu pujaan hatinya yang masih ALLAH SWT rahasiakan bukan berpacaran nan menggalau.
Jadi, sudah jelas kan dari pemaparan gue yang panjang lebar lagi menjulang ini,jomblo adalah jalan kebenaran dan pacaran adalah jalan kemaksiatan.

Aktivis Pacaran mencari pembenaran


Namun, setelah gue telusuri,kaji serta perhatikan secara lebih mendalam, aktivis pacaran itu licik. Mereka selalu mencari pembenaran guna melegalkan pacaran. Banyak diantara mereka mengira bahwa hubungan cinta mereka yang dikukuhkan dalam ikatan pacaran  di ridhoi oleh ALLAH SWT. Padahal, tidak pernah ALLAH SWT ridho dengan ikatan kemaksiatan yang tidak pernah islam kenal ini. Aktivis pacaran  selalu mencari alibi a.k.a alasan untuk menghalalkan hubungan mereka. Para aktivis pacaran menganggap bahwa pacaran itu adalah sebuah jalan penjajakan pra-nikah yang bertujuan untuk mengenal satu sama lain. Ohhh… pandangan yang menurut gue begitu alay, hanya laki-laki dan wanita yang miskin tanggung jawab  bila penjajakan dahulu bukan komitmen akad nikah terlebih dahulu. Sering juga gue temui ada sebagian aktivis pacaran yang dengan percaya diri mengatakan jika pacaran itu membuat hidup mereka lebih ‘hidup’. Pernyataan yang sangat tidak realistis, karena mengapa? Bukankah dominasi penggalau yang tewas bunuh diri itu kerena pacaran. Ada juga aktivis pacaran yang bilang kalau dia pacaran untuk mengajarkan islam pada pacarnya. Inilah orang yang paling bejat sedunia, mengatasnamakan islam untuk berbuat kemaksiatan. Gue yakin islamnya belum tentu sampai tapi maksiatnya sudah pasti terlaksana. dan masih banyak lagi alasan-alasan yang di ungkapakan para aktivis pacaran yang gue rasa sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat.

Haaadeehh.. sampai saat ini gue pun masih heran kenapa para aktivis pacaran selalu mencari-cari berbagai alasan untuk menghalalkan hubungan mereka. Apa sih gunanya pacaran? Apa sih manfaatnya pacaran?. Mungkin manfaatnya untuk membuat derita berliku diantara dua hati kerena Kebanyakan orang yang pacaran itu pasti putus tidak sampai ke jenjang pernikahan dan setelah putus terjadilah gejolak-gejolak kebencian serta rasa perih nan pedih di dalam sanubari. Tidak salah apabila  ada pepatah yang mengatakan pacaran adalah putus yang tertunda. Gue sih mempunyai persepsi jika mereka punya pacar mungkin mereka bangga. Bangga bikin di facebook “ in relationship with”. Bangga bikin di bio twitter “my love : @bajingan”.  Ada juga cowok yang beranggapan kalau dia tidak punya pacar bahkan mantan yang banyak dia merasa belum jantan. Miris sekali laki-laki yang punya pandangan seperti ini. Ingat !! Bukan banyaknya mantan ataupun pacar tanda jantannya lelaki tapi tingginya iman dan pahamnya Alquran cerminkan kejantanan lelaki. Dan yang lebih menakutkan lagi ada cewek yang beranggapan kalau dia tidak punya pacar dia merasa belum laku, Gue rasa Hanya cewek bejat yang memiliki pandangan seperti ini, secara tidak langsung jika memiliki pandangan seperti ini mereka telah mengibaratkan dirinya seperti barang jualan yang harganya murah sehingga siapapun bisa ‘memakannya’. Terus, ada pasangan sejoli yang bilang jikalau mereka pacaran hanya untuk bersenang-senang saja, biar hidup mereka lebih indah,biar mereka tidak sendiri dalam  menjalani hidup. Menurut gue sih orang yang berpikiran seperti ini telah meniadakan eksistensi ALLAH SWT. Lebih mempercayai pacarnya untuk bisa membuat hidupnya lebih indah dan lebih menganggap pacarnya yang selalu bisa menemani di setiap tarikan nafasnya. Sehingga bisa di tarik kesimpulan orang yang berpikiran seperti ini mengangap pacarnya lebih hebat dari pada ALLAH SWT. Lantas, kau kemanakan Tuhan mu ? Tidak cukupkah ALLAH SWT bagi mu?. Ada juga  pasangan kekasih yang bilang jikalau mereka terikat dalam ikatan pacaran itu tidak berdosa karena mereka tidak berbuat apa-apa, mereka tidak melakukan ciuman, mereka tidak mempraktekkan zina. Lantas, Apa Agama mu wahai anak muda? Islamkah?  Islam tidak pernah ajarkan untuk berpacaran, islam tidak pernah legalkan suatu ikatan seperti pacaran. Ikatan pernikahan lah yang halal bukan ikatan pacaran. Dan yang tak kalah heboh banyak kaum aktivis pacaran yang terhubung dalam suatu ikatan najis yang berbentuk jarak jauh atau yang lebih di kenal dengan sebutan LDR-an. Kaum LDR ini biasanya berjanji untuk tidak saling khianat mengkhianati dan berkomitmen untuk saling setia karena mereka terkungkung dalam jarak yang jauh. Ohhh.. Menurut gue sih prinsip kaum LDR ini terkesan lucu. Mereka berjanji untuk tidak saling khianat dan saling setia satu sama lain, tapi nyatanya mereka sudah tidak setia dengan ALLAH SWT Dan berkhianat kepada ALLAH SWT. Lagi pula, islam tidak pernah ajarkan untuk ber-LDR-an. Lagi pula, tidak ada Nabi yang pernah melakukan LDR. gue kira LDR Hanya bentuk lain dari pacaran Sehingga pacaran dan LDR itu sama saja, sama-sama jalan kemaksiatan. Dan ingatlah ini wahai Aktivis kemaksiatan, Syaitan itu tidak bodoh. Semakin lama kau terikat dalam ikatan yang tidak pernah ALLAH SWT ridhoi ini, semakin kuat dan gencar syaitan akan mempengaruhi untuk berbuat kemaksiatan semisal berpegangan tangan, berciuman bahkan melakukan ‘dosa terindah’. Yahhhh…  Pacaran benar-benar tidak ada manfaat. Gue yakin sejuta persen jikalau orang yang berpacaran hanya untuk dibilang hebat karena  punya pacar, hanya untuk keren-kerenan, hanya untuk mengisi waktu dan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Pacaran hanya sebagai sarana untuk mengoleksi dosa. Pacaran hanya membuat hidup penuh dengan kegalauan. Dan yang paling mengerikan, pacaran itu suatu ikatan yang haram di dalam islam, maka dosalah orang yang berpacaran. Bayangkan? Selama mereka masih terikat oleh ikatan yang bejat ini, setiap detik,menit,hari,bulan bahkan tahun, dosa akan terus mengalir ke padanya sederas hujan membasahi bumi. Tidak ada sedikitpun kebaikan dalam pacaran. Sejauh mata seksi gue ini memandang Pacaran hanya berfungsi untuk mempercepat datangnya hari kiamat !!.

Gue sedih ketika melihat fenomena yang merebak di kalangan remaja islam ini. Harusnya mereka tahu jikalau islam tidak pernah mengenal yang namanya pacaran, jika mereka terus melakukan ini sama saja mereka berusaha sedikit demi sedikit untuk meniadakan eksistensi islam. Ketika Anda islam bertingkahlakulah seperti orang islam. Setau gue sih islam hanya mengenal siklus seperti ini, khitbah-ta’aruf-nikah bagi yang mampu tanpa embel-embel pacaran. Tapi, begitu mengenaskan ketika kita menjadi jomblo untuk menghindari maksiatnya pacaran kita disangka gila bahkan dianggap tidak punya rasa cinta oleh para aktivis pacaran. Menurut gue sih, Orang yang memiliki rasa cinta tidak hanya dipandang dari segi dia memiliki pacar atau tidak. Biadablah cinta,sempitlah arti cinta bila hanya bermakna pacaran. Bukankah cinta itu suci? Bukankah cinta itu bermakna luas? Cinta tak sekedar berlarut-larut dalam peradaban ikatan saling suka menyukai. Bukan cinta namanya jikalau hanya pentingkan ego dan nafsu, syahwat itu namanya. Yahhh.. memang beginilah hidup di zaman kapitalis, yang taat agama dianggap gila yang langgar agama dianggap pendekar. Tidak salah lagi, remaja muslim sekarang telah di suguhkan oleh opini sesat, yang melegalkan maksiat atas nama cinta. Sering gue temui para remaja yang telah terbius doktrin yahudi yang bertujuan untuk menjadikan sesuatu yang tidak biasa menjadi biasa. Banyak remaja yang berpacaran di tepi jalan, di dalam kelas, bahkan di atas pohon yang tujuannya untuk menyalurkan birahi mereka dengan nafsu yang membuncah. Harusnya, benar kata teman gue, Atok. Jangan biarkan orang yang non mengira bahwa islam itu menghalalkan pacaran. Solusinya yah.. jangan pacaran.

Gue sih memandang menjadi jomblo bukan sebuah pilihan melainkan sebuah kewajiban guna menghindari maksiatnya pacaran. Karena memang islam menganjurkan jangan mengenal cinta sebelum ikatan pernikahan. Gue lebih setuju dengan kaum yang sering mengatakan nikah dulu baru pacaran. Kalau sudah nikah kan boleh, sudah halal bray…. Mau loe apain juga nggak apa-apa hehehe… menjadi jomblo itu tidak akan menurunkan intensitas harga diri, harga diri tidak memandang status. Tidak punya pacar juga tidak bakalan mati. Jomblo itu bebas melayang mengarungi samudera serta benua. Maksudnya tidak dikekang, setiap pagi harus SMS,siang harus nelpon, malam harus ngapel. Beda dengan aktivis pacaran yang setiap hari harus ngurus pacarnya, padahal diri sendiri aja belum terurus, yang lebih parahnya lagi mereka setiap hari berkutat demi mengoleksi dosa. Bagi kaum adam menjadi jomblo tidak akan membuat anda manjadi banci. Bukankah seorang banci itu ketika berani mencintai tapi tidak sanggup untuk menikahi. Bagi kaum hawa menjadi jomblo tidak akan membuat anda malu ataupun tidak laku. Bukankah wanita yang baik itu tidak didatangi dengan jalan pacaran. Dan yang paling penting jomblo tidak mendustakan sang pencipta cinta atas nama cinta.

Buat loe-loe yang jomblo tetaplah menjadi seorang jomblo. Banggalah menjadi seorang jomblo karena kalian berada di jalan kebenaran. Jadikan periode ke-jomblo-an anda sebagai ajang untuk memperbaiki diri dan terus berkarya. Jadilah jomblo yang baik, jadilah jomblo yang islami nan mempesona. menantilah sambil bersiap, pahami Alquran serta pelajari dakwah. Cukup kau pinta pasangan idamanmu lewat do’a dan percaya Tuhan pasti berikan yang terbaik. Sendiri itu tidak berati lemah. Sendiri tidak berarti sedih. Sungguh, sendiri dalam ketaatan lebih berharga dari pada berdua dalam kemaksiatan. Bukankah sendiri karena tidak ingin mengecap maksiat adalah bagian dari tingkah laku yang mulia dan mendapat pahala dari yang kuasa. Bukankah sendiri karena tahu jikalau pacaran itu haram di dalam islam adalah cerminan hamba yang taat agama.  Jangan pernah malu menjadi jomblo, jomblo itu taat sedangkan pacaran itu maksiat.


Jomblo Anti Maksiat
Jomblo sampe halal


Fiuuh.. Hiduplah jomblo-jomblo raya. Untuk  para jomblo-ers jangan pernah hiraukan apa yang aktivis pacaran katakan. Tetaplah menjadi jomblo yang berkualitas. Jika ada orang yang tanya kenapa anda jomblo. Cukup kau bisikkan kata-kata ini ke telinganya dengan suara yang merdu nan mengalun “ GUE JOMBLO KARENA GUE ISLAM, JANGAN LOE NGAKU ISLAM KALAU MASIH PACARAN”. Gue yakin mereka akan diam tanpa kata. Untuk para aktivis pacaran jika memang kalian menganggap ikatan pacaran itu dibenarkan dalam islam. Bukankah panutan hidup muslim itu adalah Alquran dan hadist. Coba jawab pertanyaan maut gue ini.. Nabi mana yang pernah melisankan jikalau pacaran itu halal ataupun yang pernah melakukan pacaran? Adakah ayat di dalam Alquran yang menyatakan jikalau pacaran halal ataupun memperbolehkan pacaran? Jawab pertanyaan ku wahai Aktivis kemaksiatan !!!

Sesat,salah serta bejatlahlah Islam ini jikalau sebuah jalan kemaksiatan semisal pacaran itu dihalalkan.

Hidup jomblo… Jayalah jomblo…  Tegak dan busungkan dadamu serta tebarkan senyum termanismu mblo. Jangan pernah menyesal menjadi seorang jomblo karena kalian telah berada satu langkah didepan yang tentunnya di depan dalam artian memimpin kebenaran dan di depan dalam artian mengayomi kebaikan serta ketaatan. Jangan pernah sedih menjadi seorang jomblo. Kalian tidak sendiri mblo. Bukankah ALLAH SWT selalu ada disisi dan selalu menemani, dia lah ‘pacar’ terbaik mblo. Sungguh, tidak ada sebaik-baiknya pacar melainkan ALLAH SWT. Yakinlah, jalan kebenaran semisal jomblo ini akan menjadi sebuah batu loncatan untuk selalu berbuat baik serta menjadi sebuah jalan yang akan mengantarkan kalian untuk menggapai firdaus-Nya. Ingatlah, sendiri karena ALLAH SWT adalah sebuah pilihan yang tepat sebelum mengenal cinta yang sesungguhnya. Katakanlah mblo… “ Gue sendiri tapi gue masih bisa bahagia,tertawa dan bercanda”. Terakhir gue punya wasiat… Ada banyak cara bagi kita untuk mencintai seseorang layaknya halal atau haram. Yahhh… tinggal kita yang memilih ingin mencintai serta dicintai seseorang dengan cara yang halal atau haram.

sumber artikel: tulusangkumiharja


Jomblo pasti berlalu


UNTUKMU yang mendapati benih-benih kesedihan di dalam jiwa, karena kesepian yang terus mendera.Untukmu yang terus berusaha menemukan teman hidupmu, namun Allah menakdirkan menunda pertemuan itu.Untukmu yang sedang was-was dengan masa depan, kapan saatnya rumah tangga serupa surga itu tiba?Suatu hari di sebuah kelas seorang guru masuk dengan tersenyum. Padahal saat itu anak-anak murid sedang ribut bukan main. Namun sang guru bisa menenangkan muridnya dengan mudah. Lalu guru itu mengambil secarik kertas kemudian menggambar sebuah titik diatasnya. “Anak-anak coba lihat, apa ini?” tanya guru itu sambil mengangkat secarik kertas tadi. Murid-murid menjawab “Itu titik, bu”. “Bukan anak-anak, ini kertas” pungkasnya.Nah, pasti kita akan menjawab hal yang sama seperti murid-murid dalam cerita diatas. Ya, karena kita memfokuskan pandangan pada sebuah titik tadi. Padahal masih ada bagian yang berwarna putih dan lebar, namun sama sekali kita tidak meliriknya. Begitulah dengan hidup kita. Katakanlah Anda sedang menanti datangnya sang pangeran atau bidadari yang akan dipinang. Namun, karena tertunda itulah seakan-akan hidup terasa menderita, dunia terasa kejam. Dan kita merasa kitalah yang paling buruk nasibnya.Coba lihat sisi terangnya. Saat Allah menunda pertemuanmu dengan seorang idaman. Saat itu pula Allah telah memberi beribu nikmat yang tak bisa dihitung. Lihatlah pada sekeliling kita, masih banyak saudara yang menyangi, masih ada teman yang peduli.Lihat pula prestasi-prestasi yang telah kita raih. Pencapaian apa yang sudah kita lewati. Bukan kah itu merupakan nikmat yang sudah Allah berikan untuk kita? Ternyata hidup kita tidak sekelam yang kita bayangkan. Ingatkah jika kita bersyukur, maka Allah akan tambah nikmat tersebut.Lagi-lagi dengan rasa syukur semuanya akan terasa indah. Karena saat syukur, bukan titik hitam yang kita pikirkan, tapi lembaran putih yang ada disekitarnya tentunya itu lebih lebar dan luas.Syaikh ‘Aid Al-Qarni berpesan kepada kita, “Saat seseorang memberi segelas air lemon, kita hanya perlu menambahkan sesendok gula ke dalamnya.” Maka air lemon yang tadinya asam menjadi asam-manis sehingga menyegarkan saat diminum.Ingat, tidak ada seorang pun yang mendapat musibah selamanya. Allah berfirman dalam surat Al-Insyirah ayat 5, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. Itu merupakan sebuah keniscayaan bahwa tidak ada satu orangpun di dunia ini yang mengalami kesulitan selamanya. Allah akan memberi kemudahan setelah kesulitan itu adalah janji-Nya. Wallohu’alam


sumber artikel : Islampos

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jomblo Anti Maksiat"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top